Saat akan membuat kaos custom, biasanya kamu akan dihadapkan pada dua pilihan antara sablon manual dan printing digital. Mengetahui perbedaan sablon manual dan printing sangatlah penting karena ini akan mempengaruhi hasil akhir cetakan dari kaos yang akan kamu buat.
Untuk itu, kali ini bikinkaosjogja.net akan memembahas beberapa perbedaan penting mengenai kedua jenis sablon ini. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam memahami perbedaan antara sablon manual dan digital printing, mulai dari segi biaya, waktu produksi hingga hasil cetakannya. Dengan begitu, kamu bisa menentukan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu.
- Memahami Perbedaan Proses Produksi Antara Sablon Manual dan Digital Printing
- Perbedaan Hasil Cetak Sablon Digital Printing
- Perbedaan Biaya Produksi Antara Sablon Manual Dengan Sablon Digital
- Kesimpulan
- Tertarik Untuk Bikin kaos Sablon Murah? Buat Disini!
- Sumber Referensi
Memahami Perbedaan Proses Produksi Antara Sablon Manual dan Digital Printing
Apa Itu Sablon Manual?
Sablon manual atau screen printing adalah proses pemindahan desain stensil ke permukaan datar dengan menggunakan kasa jala, tinta dan rakel yang terbuat dari karet. Jenis sablon ini seringkali diterapkan pada media kain dan kertas, namun bisa juga ke media lain seperti kayu, logam, kaca bahakan plastik dengan menggunakan tinta khusus.
Metode dasarnya melibatkan pembuatan stensil pada layar jaring halus, dan kemudian mendorong tinta (atau cat, dalam kasus karya seni dan poster) untuk menciptakan jejak desain pada permukaan di bawahnya.
Proses Pembuatan Sablon Manual
1. Persiapan Desain
- Desain yang mau dicetak harus disiapkan terlebih dahulu. Umumnya, desain dibuat menggunakan format digital kemudian dipisahkan berdasarkan warnanya jika desain memiliki banyak warna.
- Setelah itu desain dicetak pada film transparan atau sering kita kenal sebagai film sablon. Bagian gelap pada film ini akan menghalangi cahaya selama proses pencetakan.
2. Persiapan Screen
- Screen atau kasa direntangkan pada bingkai yang terbuat dari alumunium atau kayu. Kain kasa ini harus cukup halus untuk mencetak dengan detail yang baik
- Operator kemudian akan melapisi screen dengan lapisan emulsif fotosintetis secara merata.
3. Eksposur Desain ke Screen
- Setelah emulsi mengering, film transparan yang berisi desain ditempatkan di atas screen yang telah dilapisi emulsi.
- Screen kemudian diletakkan di dalam mesin eksposur atau di bawah sinar UV selama beberapa waktu. Bagian dari screen yang terkena cahaya UV akan mengeras, sedangkan bagian yang tertutup oleh desain (bagian gelap) akan tetap lunak.
4. Pencucian Screen
- Setelah eksposur selesai, screen dicuci menggunakan air. Bagian yang tidak terkena sinar (di mana desain berada) akan larut, meninggalkan celah di screen yang memungkinkan tinta melewati screen pada bagian tersebut.
- Screen kini siap digunakan untuk mencetak.
5. Persiapan dan Pencetakan
- Screen yang sudah jadi diletakkan di atas material yang akan dicetak (misalnya kaos).
- Tinta sablon diaplikasikan di atas screen dan disapu dengan alat yang disebut rakel untuk memaksa tinta melewati lubang-lubang desain di screen dan menempel di bahan di bawahnya.
- Setiap warna membutuhkan screen yang berbeda, sehingga jika desain multi-warna, proses ini diulang dengan screen dan warna berbeda.
6. Pengeringan dan Curing
- Setelah tinta diaplikasikan, material yang telah dicetak (seperti kaos) harus dikeringkan. Biasanya, ini dilakukan dengan menggunakan dryer atau alat pemanas untuk memastikan tinta benar-benar kering dan tidak mudah luntur.
7. Pembersihan Screen
- Setelah pencetakan selesai, screen harus dibersihkan dari sisa-sisa tinta dan emulsi agar dapat digunakan kembali untuk desain lain.
Kelebihan dan Kekurangan Sablon Manual
- Keuntungan:
- Cocok untuk produksi dalam jumlah besar karena hasil cetak yang konsisten.
- Tinta sablon sangat tahan lama dan cocok untuk bahan-bahan kain.
- Dapat digunakan pada berbagai permukaan (kain, kertas, plastik, dll).
- Kekurangan:
- Kurang efisien untuk pesanan dalam jumlah kecil atau desain yang rumit dengan banyak warna.
- Prosesnya memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan teknik cetak digital.
Apa Itu Sablon Digital Printing?
Sablon digital printing adalah teknik pencetakan modern yang menggunakan teknologi printer digital untuk mencetak gambar atau desain langsung ke permukaan bahan (seperti kain atau kaos), tanpa melalui proses pembuatan screen seperti pada sablon manual. Teknologi ini memungkinkan pencetakan gambar dengan detail tinggi, gradasi warna yang halus, dan desain yang kompleks dalam waktu singkat.
Berikut penjelasan tentang proses, kelebihan, dan kekurangan dari sablon digital printing:
Proses Pembuatan Sablon Digital Printing
1. Persiapan Desain
- Desain Digital: Desain dibuat menggunakan perangkat lunak grafis seperti Adobe Illustrator, Photoshop, atau CorelDRAW. File desain ini biasanya memiliki resolusi tinggi (minimal 300 DPI) agar hasil cetak tajam dan detail.
- Penyesuaian Warna: Warna desain harus sesuai dengan profil warna printer DTG yang digunakan (biasanya berbasis CMYK)
2. Persiapan Bahan (Kaos atau Media Cetak Lainnya)
- Pemilihan Jenis Kain: Sablon digital printing umumnya bekerja paling baik pada kain berbahan katun atau campuran katun yang tinggi. Bahan lain, seperti polyester, mungkin memerlukan tinta atau pre-treatment khusus.
- Pre-treatment (Pewarnaan Awal): Pada kaos berwarna gelap, pre-treatment diterapkan ke kain untuk membantu tinta menempel lebih baik dan mencegah warna dasar kain mempengaruhi hasil cetakan. Proses pre-treatment dilakukan dengan menyemprotkan cairan khusus secara merata, lalu dikeringkan dengan heat press.
3. Setting Printer DTG
- Mesin DTG: Gunakan printer DTG (Direct to Garment), yang dirancang untuk mencetak gambar langsung di atas kain. Mesin ini mirip dengan printer inkjet, tetapi menggunakan tinta tekstil yang dirancang khusus.
- Pengaturan Printer: Sesuaikan printer sesuai kebutuhan desain, seperti resolusi, jenis tinta, dan pengaturan warna. Biasanya, printer DTG menggunakan kombinasi tinta CMYK, dan untuk kain gelap, lapisan tinta putih diaplikasikan terlebih dahulu sebagai dasar.
4. Proses Pencetakan
- Posisi Kaos: Letakkan kaos di atas platen (meja cetak datar) mesin DTG. Kaos harus ditempatkan dengan rapi dan rata agar desain tercetak dengan tepat di posisi yang diinginkan.
- Cetak Langsung: Mesin DTG akan mencetak desain langsung ke kain dengan menggerakkan kepala printer di atas kaos. Desain digital diterjemahkan ke cetakan fisik dengan tinta khusus tekstil. Jika kaos berwarna gelap, tinta putih biasanya dicetak terlebih dahulu sebagai dasar sebelum warna lain dicetak di atasnya.
5. Pengeringan dan Curing
- Heat Press atau Dryer: Setelah desain dicetak, kaos harus melalui proses pengeringan untuk mengunci tinta ke dalam serat kain. Ini dilakukan dengan menggunakan heat press atau mesin pemanas pada suhu tinggi (sekitar 160-180°C) selama beberapa menit.
- Curing Proses: Proses curing memastikan tinta mengering sempurna dan menempel kuat pada kain, sehingga hasil cetakan tahan lama dan tidak mudah luntur saat dicuci.
6. Pemeriksaan Kualitas dan Finishing
- Pemeriksaan Kualitas: Setelah pengeringan, hasil cetakan diperiksa untuk memastikan tidak ada cacat, seperti warna yang meleset atau tinta yang tidak merata.
- Finishing: Kaos bisa menjalani proses finishing tambahan, seperti pengecekan jahitan, pelipatan, dan pengemasan sesuai pesanan.
Kelebihan dan Kekurangan Sablon Digital Printing
- Kelebihan
- Detail dan Kualitas Tinggi: Dapat mencetak desain dengan banyak warna, gradasi, dan detail yang halus, seperti gambar fotografi.
- Cepat dan Efisien untuk Pesanan Kecil: Sablon digital cocok untuk mencetak satuan atau pesanan dalam jumlah kecil, karena tidak memerlukan persiapan screen.
- Tidak Terbatas Warna: Desain penuh warna dapat dicetak dalam satu kali proses, tanpa batasan jumlah warna seperti pada sablon manual.
- Kekurangan
- Biaya Produksi untuk Jumlah Besar: Untuk pesanan dalam jumlah besar, biaya sablon digital per unit biasanya lebih tinggi dibandingkan sablon manual.
- Keterbatasan Jenis Kain: Kain berbahan non-katun atau sintetis kadang memerlukan pre-treatment atau tinta khusus agar hasil cetaknya optimal
- Ketahanan Warna: Tinta pada sablon digital mungkin tidak sekuat sablon manual dalam hal ketahanan cuci, terutama jika pre-treatment dan curing tidak dilakukan dengan benar.
Tabel Perbedaan Sablon Manual dan Digital Printing
Fitur | Sablon Manual | Sablon Digital (DTG & DTF) |
---|---|---|
Proses Produksi | Kompleks, melibatkan pembuatan stensil | Sederhana, langsung dari file digital |
Desain | Terbatas, terutama untuk desain yang detail dengan banyak gradasi warna | Sangat fleksibel dan cocok untuk mencetak foto atau desain yang lebih kompleks. |
Biaya Produksi | Untuk pesanan besar harga jauh lebih murah | Kurang cocok untuk pesanan besar. Lebih cocok untuk pesanan kecil dengan desain custom |
Kualitas Cetak | Tinta tebal, tahan lama, tekstur khas | Detail tinggi, warna cerah, mirip foto namun gampang rusak |
Waktu Produksi | Lebih lama, terutama unntuk menyiapkan screen | Lebih cepat, cocok untuk produksi cepat |
Perbedaan Hasil Cetak Sablon Digital Printing
Selain proses produksi, hasil cetak antara sablon manual dengan digital printing memiliki perbedaan yang cukup signifikan, seperti:
Detail Desain
Sablon Manual
Sablon manual memiliki keterbatasan dalam menghasilkan gradasi warna dan detail yang terlalu kecil atau terlalu tipis. masalah ini terjadi karena mesh screen memiliki pori-pori yang berfungsi untuk menyaring tinta. Untuk mencetak hasil yang mendetail kamu harus menggunakan screen dengan kerapatan tinggi. Namun, mesh yang terlalu rapat dapat menyulitkan tinta untuk melalui lubang pori-pori tersebut.
Walaupun begitu, sablon manual memiliki keuntungan dalam segi hal ketahanan dimana hasil cetakan tidak mudah pudar dan tidak mudah pecah. Warna sablon mnual juga cenderung solid terutama pada kain berwarna gelap.
Sablon Digital Printing
Salah satu keunggulan dari metode digital printing adalh kemampuannya dalam mencetak gambar beresolusi tinggi dengan detail yang sangat halus mendekati gambar aslinya. Ini bisa terjadi karena printer DTG atau DTF yang dipakai menggunakan tinta dengan kerapatan maksimal sehingga dapat menghasilkan detail yang sangat halus.
Tabel Perbedaan Hasil Cetak Sablon Manual Dengan Digital
Fitur | Sablon Manual | Sablon Digital (DTG) |
---|---|---|
Detail Desain | Terbatas untuk detail halus | Sangat baik untuk detail halus |
Daya Tahan Warna | Sangat tahan lama | Tergantung jenis tinta, umumnya tahan lama |
Tekstur | Tebal, bertekstur | Halus, menyatu dengan kain |
Perbedaan Biaya Produksi Antara Sablon Manual Dengan Sablon Digital
Sablon Manual
Sablon manual lebih murah untuk pesanan dalam jumlah besar, namun bisa menjadi mahal untuk pesanan dalam jumlah sedikit / satuan. Selain itu, semakin banyak warna yang ada dalam desain maka akan semakin kompleks dan rumit proses pencetakannya. Hal ini bisa terjadi karena setiap warna membutuhkan screen tambahan.
Biaya produksi juga bisa menjadi semakin mahal jika kamu ingin memproduksi kaos dengan desain yang besar, karena vendor pasti membutuhkan screen yang lebih besar pula. Di sisi lain, sablon manual membutuhkan biaya perawatan peralatan serta tenaga kerja lebih banyak untuk proses persiapan dan pencetakkan.
Sablon Digital
Berkebalikan dengan sablon mnaual, sablon digital lebih murah untuk pesanan kecil atau satuan. Namun, bisa menjadi mahal untuk pesanan dalam jumlah besar. Biaya produksi cetak sablon digital juga jauh lebih murah karena tidak menggunakan screen banyak peralatan seperti sablon manual.
Meskipun begitu, biaya perawatan dan harga printer yang mahal membuat masih sedikit vendor yang mengadopsi sablon digital ini.
Tabel Perbedaan Biaya Produksi Sablon Manual dan Digital
Skenario | Sablon Manual | Sablon Digital |
---|---|---|
Pesanan Jumlah Kecil | Mahal karena biaya setup screen yang tinggi | Murah (karena tidak ada biaya persiapan screen) |
Pesanan Jumlah Banyak | Murah karena screen dapat dipakai berulang kali | Mahal (biaya tinta per potong lebih tinggi) |
Desain Sederhana | Murah, karena persiapannya lebih mudah dan singkat | Relatif murah |
Desain Kompleks | Cenderung mahal karena memerlukan screen untuk masing-masing warna | Murah, karena tidak perlu menyiapkan screen |
Waktu Produksi | Mahal (perlu lembur atau tambahan tenaga kerja) | Relatif murah (proses produksi lebih cepat) |
Baca Juga: Perbedaan Sablon DTG Dan DTF
Kesimpulan
Bagaimana? Sekarang kamu sudah paham kan, apa perbedaan sablon manual dan printing? Intinya, sablon manual lebih cocok untuk produksi besar dengan desain sederhana karena jauh lebih efisisen, terutama dalam hal ketahanan hasil cetak. Namun, sablon manual memiliki keterbatasan dalam jumlah warna serta detail desain yang akan dicetak.
Sebaliknya, sablon digital unggul dalam mencetak gambar dengan desain mendetail dan warna yang kompleks. Sablon digital juga sangat cocok untuk pesanan dalam jumlah satuan atau sedikit dan sangat mudah untuk dicustomisasi sesuai permintaan pelanggan. Waluapun begitu, sablon digital kurang cocok untuk produksi skala besar dan memiliki kecenderungan untuk tidak tahan lama hasil cetakannnya.
Tertarik Untuk Bikin kaos Sablon Murah? Buat Disini!
Bikinkaosjogja.net adalah jasa konveksi kaos di jogja yang sudah dipercaya oleh ribuan klien dalam menghasilkan kaos berkualitas. Kaos yang kami produksi antara lain, kaos sablon, polo shirt, kaos raglan, kaos oblong, kaos oversize dan sebagainya. Untukinformasi dan pemesanan silahkan hubungi layanan customer service kami.
Sumber Referensi
- Tezar, Arbiyan. “Apa Perbedaan Sablon Manual Dan Digital?” Ozza Konveksi Jogja, 8 Oct. 2024, ozzakonveksi.com/perbedaan-sablon-manual-dan-digital.
- Saputro, Luki, and Luki Saputro. “Semua Perbedaan Sablon Manual Dan Digital Printing Dari A-Z Ada Disini.” Bengkel Print Shop, 27 Sept. 2024, bengkelprint.co.id/blog/perbedaan-sablon-dan-printing.