Dalam industri konveksi kaos, ada begitu banyak teknik mencetak pada kaos dan sablon adalah salah satu teknik cetak yang cukup populer. Dalam industri sablon kaos ada dua kategori tinta yang dikenal luas yakni: sablon plastisol dan sablon water based. Lalu apa perbedaan sablon plastisol dengan water based? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas lebih lengkap mengenai perbedaan, keunggulan serta kekurangan dari masing masing jenis sablon.
Apa Itu Sablon Plastisol?
Sablon Plastisol adalah tinta dengan bahan dasar PVC (Polyvinyl Chloride) atau sering disebut juga sebagai “plastic solvent” yang merupakan kepanjangan dari plastisol. Karena berbahan dasar minyak, tinta plastisol akan terasa lebih pekat dan kental ketimbang tinta water-based.
Tinta sablon plastisol jauh lebih mudah dicetak untuk pemula, namun proses ini terbatas pada tingkat kelembutan yang dapat dicapai.
Apa Itu Sablon Water Based?
Sablon Water-based adalah jenis tinta sablon berbahan dasar air sebagai pelarut utama untuk membawa pigmen. Tinta ini sebagian besar terbuat dari resin akrilik atau campuran hibrida resin akrilik dan poliuretan. Tinta berbasis air ini dapat menembus kain lebih baik ketimbang plastisol dengan hasil cetakan yang lembut. Hal ini karena sebagian besar tinta terdiri dari resin lembut dan air yang menguap selama proses pengeringan.
Namun untuk beberapa jenis produk, tinta water-based memiliki sifat cepat kering sehingga dapat membuat screen tersumbat.
Tinta Sablon Plastisol Vs Tinta Water Based: Mana Yang Lebih Baik?
Seperti banyak hal dalam industri ini, jawabannya tergantung. Jika kamu memiliki kaos katun berwarna terang dan kamu ingin mencetak desain terperinci dengan warna-warna muted, tinta water-based adalah pilihan yang tepat. Jika kamu memiliki kaos berwarna gelap dan kamu akan mencetak desain yang tidak terlalu detail dengan warna-warna cerah, maka Plastisol adalah pilihan terbaik.
Dibawah ini Kami akan menjelaskan beberapa keunggulan dari tinta sablon plastisol vs waterbased ink.
1. Tinta water-based memiliki hasil cetak yang lebih lembut
Tinta berbasis air dapat menghasilkan beberapa cetakan kaos yang paling lembut dan ringan, dan dalam kasus terbaik, hasil cetakannya terasa seperti menyatu pada kain.
Mengapa tinta water-based terasa lembut?
Alasannya adalah perbedaan mendasar di antara tinta-tinta ini. Plastisol, seperti yang mungkin Anda bayangkan, berbasis plastik. Tinta ini terbuat dari partikel PVC atau polimer lain yang tersuspensi dalam plasticizer. Ini pada dasarnya adalah plastik cair. Dan, apabila dipanaskan hingga suhu tinggi (atau diawetkan), akan menjadi padat. Jadi cetakan Plastisol adalah lapisan plastik padat yang berada di atas kain.
Sedangkan tinta berbasis air, meskipun tidak sepenuhnya bebas dari plastik, sebagian besar larut dalam air dan menyerap ke dalam kain. Apabila tinta ini diawetkan, pelarut berbasis air menguap, hanya menyisakan senyawa pengikat berpigmen – lebih sedikit deposit tinta daripada Plastisol. hasil cetakannya begitu lembut pada beberapa cetakan berbasis air sehingga tampak seperti kain yang dicelup.
Baca Juga: Sablon Superwhite Dan Perbedaannya Dengan Sablon Discharge
2. Tinta plastisol memiliki vibrasi warna yang lebih baik
Vibrasi warna seperti kecerahan dan saturasi adalah hal yang cocok untuk sablon plastisol, terutama pada garmen yang lebih gelap. Tinta berbasis air dapat menghasilkan cetakan yang hidup pada warna garmen yang lebih terang, tetapi tetap tidak sebaik itu. Jika kamu menginginkan hasil cetakan dengan warna cerah, maka gunakan sablon Plastisol. Ini adalah salah satu alasan mengapa plastisol tetap menjadi standar industri sablon kaos.
3. Tinta plastisol memiliki akurasi warna yang lebih baik
Keunggulan sablon plastisol adalah pencocokan warna dapat dicapai hingga ke warna Pantone tertentu. Ketika warna cetak harus tepat (katakanlah untuk tujuan konsistensi branding) Plastisol adalah cara yang tepat. Tidak peduli warna kaos atau jenis kainnya, jika kamu membutuhkan warna terang, itulah yang kamu dapatkan.
Dengan tinta waterbased, hasilnya bisa bervariasi. Walaupun terdapat perkembangan dari teknologi tinta waterbased, namun tidak cukup untuk mengalahkan plastisol.
4. Kedua jenis tinta sangat tahan lama
Jika berbicara mengenai tingkat ketahanan tinta, ada banyak faktor yang berkontribusi pada daya tahan cetakan. Tinta berbasis air memiliki cetakan yang diserap kedalam kain, sehingga secara teori bertahan lama selama garmen itu tidak rusak. Sedangkan plastisol memiliki cetakan yang terikat secara permanen ke permukaan kainsehingga seharusnya bertahan lama juga.
Karena itu, jika kaos tidak dirawat dengan benar, apapun jenis tinta yang digunakan, itu akan mempengaruhi daya tahan. Faktor faktor lain seperti kualitas tinta, jenis kain serta proses pencucian juga ikut berpengaruh dalam menentukan keawetan sablon.
5. Tinta berbasis air memiliki kemampuan bernapas yang lebih baik
Keunggulan tinta waterbased adalah tinta ini ini menyerap lebih dalam ke dalam kain, hal ini membuat cetakan berbasis air lebih mudah bernapas ketimbang plastisol yang cenderung menutup celah celah kecil tersebut.
Lapisan tebal plastisol membuat cetakan yang besar dan padat, karena tidak ada larutan yang menguap selama proses curing dan senyawa plastik saling terikat satu sama lain. Sehingga membuat permukaan plastik tidak dapat ditembus uap air atau udara.
6. Tinta plastisol memiliki fleksibilitas yang lebih besar
Tinta sablon plastisol memiliki keunggulan dari segi fleksibilitas. Ia dapat digunakan pada jenis kain yang berbeda-beda, dengan berbagai jenis tinta dan aditif, dan di bawah kondisi pengepresan yang berbeda-beda. Dan itu adalah salah satu alasan utama mengapa Plastisol tetap menjadi standar industri selama beberapa dekade, bahkan ketika sablon printing DTG digital sedang populer.
Kamu dapat mencetak Plastisol pada bahan apa saja yang kamu mau. Sedangkan tinta waterbased hanya cocok untuk 100% tekstil yang terbuat dari katun. Dengan kain campuran, kamu akan mulai mengalami kesulitan, karena bagian sintetis kain tidak menyerap tinta seperti kapas.
Intinya: Pilihan garmen akan terbatas jika kamu menginginkan sablon berbasis air berkualitas tinggi.
Baca Juga: Sablon Printing Adalah | Perbedaan Sablon Manual Dan Printing
7. Tinta water-based lebih ramah lingkungan
Perbedaan sablon plastisol dengan water based selanjutnya adalah tinta water based lebih ramah lingkungan. Akhir-akhir ini, ada dorongan besar menuju metode produksi “ramah lingkungan”, yang dipimpin oleh Consumer Product Safety Information Act (CPSIA), bersama dengan beberapa merek besar, dalam upaya mengurangi penggunaan PVC dan menjauh sepenuhnya dari phthalates (polimer yang bahkan lebih beracun). Karena itu, para pemain utama dalam industri ini memasarkan tinta berbasis air sebagai solusi.
8. Tinta plastisol memiliki biaya produksi lebih rendah
Salah satu perbedaan sablon plastisol dengan water based terlihat dari biaya produksinya. Saat ini soft-hand print begitu digemari karena kelembutannya yang membuat desain cetakan terasa seperti kain. Sayangnya harga tinta water based ini cukup mahal ketimbang plastisol.
Sehingga untuk produksi kaos sablon dengan harga yang terjangkau, plastisol merupakan pilihan yang paling tepat.
Kesimpulan
Jadi setelah pembahasan mengenai perbedaan sablon plastisol engan sablon water based, kami harap kamu mudah untuk menentukan jenis sablon apa yang terbaik untuk pembuatan kaos kamu. Intinya jika kamu menginginkan hasil cetak kaos yang lebih cerah maka pilihlah metode sablon plastisol.
Sedangkan untuk kamu yang menginginkan hasil cetak dengan warna yang lebih lembut serta hasil sablon yang terasa menyatu dengan bahan, maka pilihlah sablon water based.
Kalau kamu tertarik untuk bikin kaos sablon murah, kamu bisa buat di Bikinkaosjogja.net.