Mengenal Gramasi Kain Dan Jenis-Jenisnya

Gramasi Kain Adalah

Kain merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan pakaian dan produk garmen lainnya. Pernahkah kamu saat akan belanja kain menemukan label dengan tulisan 150 – 160 gsm atau 140 – 150 gsm? Nah, tulisan tulisan ini sebenarnya menunjukan gramasi sebuah kain. Lalu apa itu gramasi kain? Mengapa sangat penting untuk mengetahui garamasi kain? Kamu bisa cek jawabannya disini!

Pengertian Gramasi Kain

Apa Itu Gramasi Kain

Gramasi Kain adalah ukuran berat kain dalam satuan gram per meter persegi (g/m2). Gramasi seringkali disingkat menjadi GSM yang merupakan kependekan dari “gram per square meter”. Semakin tinggi nilai GSM kain, maka semakin tebal dan padat kain tersebut. Begitu juga sebaliknya, semakin kecil nilai gramasai kain, maka semakin tipis dan ringan pula kainnya.

Selain GSM, adapula yang menggunakan satuan imperial, yaitu Oz (Oz per Square Yard). Satuan Oz umumnya dipakai dalam pembuatan kain denim.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Gramasi Kain

  1. Jenis Benang: jenis benang dapat mempengaruhi ketebalan atau gramasi sebuah kain. Benang yang terbuat dari serat seperti katun atau linen, umumnya memiliki gramasi lebih tinggi ketimbang polyester.
  2. Jumlah benang (Thread Count): Thread count atau jumlah benang, adalah jalinan atau pintalan benang yang terkandung per serat. emakin tinggi thread count, semakin banyak benang yang digunakan untuk membuat kain tersebut.
  3. Teknik Tenunan atau rajutan: Teknik tenun atau rajutan dapat mempengaruhi ketebalan kain. Semain rapat tenunan semakin tinggi pula gramasinya.
  4. Komposisi kain: Kain dengan campuran serat sintetis, seperti poliester atau nilon, akan memiliki gramasi yang lebih tinggi ketimbang kain biasa.

Cara Menghitung Gramasi Kain

Alat Potong Gramasi Kain Dan Timbangan Gramasi

Untuk menghitung gramasi kain kamu bisa menggunakan rumus berikut:

Gramasi kain = Berat kain (gram) / Luas kain (m2)

Kamu perlu mengetahui berat kain dan luas kain. Berat kain dapat diperoleh dengan menggunakan timbangan digital. Luas kain bisa kamu peroleh dengan mengukur panjang dan lebar kain.

Berikut adalah contoh cara menghitung gramasi kain:

Misalkan kamu memiliki kain dengan panjang 2 meter dan lebar 1 meter. Serta, berat kain tersebut adalah 500 gram. Maka gramasi kain tersebut adalah:

Gramasi kain = 500 gram / (2 meter x 1 meter)
Gramasi kain = 500 gram / 2 meter2
Gramasi kain = 250 g/m2

Jadi, gramasi kain tersebut adalah 250 g/m2.

Selain menggunakan rumus tersebut, kamu bisa menghitung GSM kain menggunakan alat pengukur yang disebut dengan GSM checker. Alat ini bisa memudahkan kamu dalam mengukur berat kain dalam satuan meter persegi dengan cepat dan akurat.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu coba untuk menghitung gramasi kain:

  1. Ukurlah kain dalam keadaan kering dan bersih
  2. Saat menggunakan timbangan digital, pastikan timbangan yang kamu pakai telah terkalibrasi dengan baik.
  3. Saat mengukur panjang dan lebar kain, lakukan dengan cermat dan teliti

Baca Juga: Proses Pembuatan Kaos Dalam Industri Garment Dan Konveksi

Fungsi Gramasi Kain

Gramasi pada kain dapat berfungsi sebagai informasi mengenai ketebalan dan kualitas sebuah kain. Gramasi juga berguna dalam membandingkan kualitas kain dalam satu jenis material yang sama. Contohnya, untuk pembuatan produk seperti sprei, selimut, atau jaket mungkin membutuhkan kain dengan gramasi lebih tinggi.

Sedangkan untuk produk pakaian yang membutuhkan fleksibilitas dan kenyamanan seperti baju, rok atau celana mungkin hanya membutuhkan kain dengan gramasi yang lebih rendah.

Jenis Ketebalan Dan Gramasi Pada Kain

Jenis ketebalan dan gramasi pada kain bisa bervariasi, namun secara umum terbagi menjadi tiga jenis, yakni:

1. Light Weight (Gramasi Ringan)

Gramasi ringan adalah gramasi kain yang paling rendah, yaitu di bawah 150 g/m2. Kain memiliki sifat yang tipis, ringan, sejuk dan breathable. Umumnya gramasi ringan sering digunakan untuk pembuatan pakaian musim panas, seperti kaos, gaun, dan rok. Contoh kain dengan gramasi ringan: sifon, linen, organza, kain katun tipis, kain renda, voile, jala, habutai.

2. Medium Weight (Gramasi Sedang)

Gramasi sedang adalah gramasi kain dengan bobot antara 150-300 g/m2. Kain ini memiliki sifat yang seimbang antara ketebalan, kepadatan, dan kenyamanan. Umumnya kain ini digunakan untuk membuat pakaian sehari-hari, seperti kemeja, celana, dan jaket. Contoh kain dengan gramasi sedang: saten, oxford, velvet, taffeta, dan charmeuse

3. Heavy Weight (Gramasi Berat)

Gramasi berat adalah tipe gramasi kain yang paling tinggi diatas 300 g/m2. Kian ini memiliki sifat tebal, padat serta cenderung hangat karena kerapatan benang yang tinggi. Umumnya kaindengan garamasi berat berguna untuk pembuatan pakaian musim dingin seperti jaket, mantel dan sweater. Contoh kain dengan gramasi berat: kain pelapis, kanvas, brokat, poplin, denim.

Baca Juga: Apa Itu Oz Denim? Cara Menentukan Berat Denim

Apa Saja Pengaruh Gramasi Pada Kain?

Gramasi ini mampu menjadi penentu bagaimana kain tersebut dapat digunakan secara maksimal sehingga bisa meminimalisir pemborosan bahan sekaligus membuangnya secara sia-sia. Berikut di bawah ini adalah sejumlah pengaruh gramasi kain terhadap karakteristik dan juga sifat yang perlu diketahui.

Gramasi ini akan menentukan bagaimana kain bisa digunakan secara optimal sehingga dapat meminimalisir pemborosan bahan dan membuang bahan secara sia-sia. Berikut ini beberapa pengaruh gramasi kain terhadap karakteristik dan sifat yang juga menentukan penggunaan kain tersebut:

1. Ketebalan Kain

Gramasi bisa berpengaruh dalam menentukan ketebalan sebuah kain. Biasanya semakin besar nilai GSM sebuah kain, maka semakin tebal pula kain tersebut. Walaupun begitu, tidak semua kain dengan nilai gramasi yang besar selalu tebal, terlebih saat membandingkan dua jenis kain yang berbeda.

2. Harga Kain

Secara umum, kain dengan gramasi yang lebih tinggi memiliki harga yang jauh lebih mahal ketimbang kain dengan gramasi lebih rendah. Hal ini karena kain dengan gramasi yang tinggi membutuhkan lebih banyak bahan baku dan proses produksi yang lebih rumit.

3. Daya Tahan Kain

Kain dengan nilai gramasi yang lebih tinggi biasanya memikiki daya tahan lebih baik daripada kain dengan gramasi rendah. Hal ini karena kain dengan gramsi tinggi memiliki struktur yang lebih rapat dan kain, sehingga lebih tahan terhadap tarikan, gesekan dan abrasi.

4. Kenyamanan

Gramasi kain juga bisa berpengarush terhadap kenyamanan kain. Contohnya, saat akan bikin kaos, maka sebaiknya menggunakan kain dengan gramasi yang rendah atau ringan agar lebih nyaman dan tidak bikin gerah. Sebaliknya, kalau kamu ingin bikin jaket, kain dengan gramasi sedang atau berat mungkin opsi yang tepat buat kamu.

Tips Memilih Gramasi Kain Yang Tepat Untuk Kebutuhan Produksi Pakaian Kamu

Memilih gramasi yang tepat sangat berpengaruh pada beberapa faktor, seperti:

Aktivitas

Aktivitas bisa berpengaruh terhadap pakaian yang kamu gunakan. Contohnya, jika kamu senang touring dan berkendara, mengenakan pakaian dengan gramasi berat jauh lebih baik, karena dapat melindungi tubuh dari terpaan angin serta melindungi kulit kamu saat terjatuh. Sedangkan untuk penggunaan kasual, akan lebih baik jika kamu menggunakan pakaian dengan gramasi yang lebih rendah agar tidak merasa gerah.

Cuaca

Pengaruh cuaca juga memainkan peranan penting dalam menentukan gramasi apa yang pas untuk pakaian kamu. Untuk daerah tropis yang hangat kebanyakan pakaian membutuhkan kain dengan gramasi yang ringan. Sedangkan untuk cuaca yang lebih dingin, biasanya orang orang akan mengenakan pakaian dengan gramasi yang lebih tebal.

Jenis Pakaian

Memilih GSM yang tepat, juga tergantung pada jenis pakaian yang akan kamu produksi. Sebagai contoh, jika memilih untuk bikin jaket jeans, kamu mungkin menginginkan jeans dengan nilai gramasi lebih tinggi, karena semakin tinggi gramasi denim, semakin kuat dan berkualitas kain denimnya.

Sumber Referensi:

  1. Tezar, Arbiyan. “Apa Itu Gramasi Kain? Mengenal Jenis Jenis Gramasi Pada Kain.” Ozza Konveksi Jogja, 3 Feb. 2023, ozzakonveksi.com/apa-itu-gramasi-kain-mengenal-jenis-jenis-gramasi-pada-kain.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *